Inovasi Baru WhatsApp
WhatsApp, aplikasi pesan instan terpopuler di dunia, resmi meluncurkan fitur baru berupa Avatar 3D. Fitur ini memungkinkan pengguna membuat karakter digital mirip diri mereka sendiri, yang kemudian bisa dipakai saat video call, chat, maupun sebagai foto profil.
Langkah ini sekaligus menjadikan WhatsApp lebih interaktif, mengikuti tren avatar digital yang sebelumnya sudah populer di platform seperti Snapchat dan Apple Memoji.
Cara Kerja Avatar 3D
Dengan fitur terbaru ini, pengguna bisa:
- Mendesain avatar sendiri, mulai dari bentuk wajah, gaya rambut, warna kulit, hingga pakaian.
- Menggunakan avatar sebagai stiker ekspresif di percakapan.
- Mengaktifkan mode Avatar Live saat video call, di mana wajah asli pengguna digantikan avatar 3D yang menirukan ekspresi secara real-time.
- Menyimpan avatar untuk dipakai lintas perangkat, termasuk WhatsApp Web dan WhatsApp Desktop.
Teknologi facial tracking berbasis AI dipakai untuk mendeteksi ekspresi wajah pengguna, lalu menerapkannya pada avatar agar terlihat lebih hidup.
Dampak bagi Pengguna
Bagi pengguna, fitur ini memberi cara baru untuk mengekspresikan diri. Avatar bisa menjadi pilihan bagi mereka yang tidak ingin menampilkan wajah asli saat video call, tetapi tetap ingin interaksi terasa personal.
Selain itu, avatar juga bisa menjadi bentuk hiburan baru. Banyak yang memprediksi tren ini akan viral di media sosial karena pengguna dapat merekam video call dengan avatar unik mereka.
Respon Publik
Fitur Avatar 3D langsung ramai diperbincangkan di Twitter (X) dan TikTok. Sebagian besar pengguna menganggap fitur ini lucu dan seru. “Akhirnya bisa video call tanpa mandi dulu, tinggal pakai avatar,” tulis seorang netizen.
Namun, ada juga yang menilai fitur ini belum terlalu penting. Beberapa pengguna lebih berharap WhatsApp menambah fitur produktivitas, seperti multi-device tanpa batas atau peningkatan kapasitas grup.
Tantangan Implementasi
Meski inovatif, ada sejumlah tantangan:
- Kualitas tracking ekspresi bisa berbeda tergantung kamera ponsel.
- Konsumsi baterai lebih tinggi saat menggunakan avatar live.
- Potensi penyalahgunaan, misalnya untuk menyembunyikan identitas dalam panggilan yang tidak pantas.
Kesimpulan
Kehadiran fitur Avatar 3D menandai upaya WhatsApp untuk semakin relevan di era komunikasi digital yang interaktif. Dengan ekspresi real-time, avatar bisa menjadi jembatan antara privasi dan ekspresi diri, meski tantangan teknis dan etis tetap perlu diperhatikan.